Saturday, February 6, 2010

0

Separuh Proyek PLTU Jawa-Bali Rampung 2011

Posted in

Separuh Proyek PLTU Jawa-Bali Rampung 2011

Jakarta, Pelita

Dirut PLN Fahmi Mochtar mengatakan pemerintah menargetkan setengah dari 35 proyek PLTU di Jawa dan Bali akan rampung pembangunannya pada 2011.

"Dari 35 proyek PLTU sebanyak 11 di antaranya pembangunannya sudah mencapai 50 persen, tiga lainnya mencapai 80 persen," jelas Fahmi usai meninjau Persiapan Operasional PLTU Labuan berkapasitas 2X300 Mega Watt (MWI di Pandeglang. Banten, Kamis (10/12).

Ia mendampingi Menneg BUMN Mustafa Abubakar dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh meninjau persiapan PLTU Labuan yang dijadwalkan mulai beroperasi komersial mulai Maret 2010.

Menurut Fahmi, dua PL-

TU yang bakal menyusul beroperasi adalah PLTU Rembang. PLTU Pacitan dan PLTU Lontar. Dengan beroperasinya ke Uga PLTU tersebut, maka pada 2010 terdapat tambahan pasokan listrik 3.000 MW untuk Jawa Bali.

PLTU merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangkit Listrik 10.000MW tahap I yang menggunakan bahan bakar batubara.

Sementara itu. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan, pemerintah sangat mengharapkan penyelenggaraan pembangunan seluruh PLTU sesui jadwal.

"Kami akan memperketat pengawasan pembangunannya sehingga Proyek Percepatan PLTU 10.000 MW tahap pertama bisa on schedule pada 2013." kata Darwin. Dari sisi pendanaan.
ke-35 proyek PLTU tersebut sudah hampir terpenuhi.

Sebanyak 10 PLTU untuk Jawa Bali dan 25 PLTU luar Jawa Bali pendanaan da lm betuk mata uang rupiah sudah mencapai 90,7 persen, sedangkan dalam dolar mencapai 96 persen. Meski terjadi pasokan listrik baru, bukan berarti tidak ada sudah bebas dari "byar pet".

Untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik khususnya Jawa Bali. PLN menyiasati dengan membangun pembangkit bekerjasama dengan swasta, maupun membeli listrik dari swasta (independen power producer/IPP).

Darwin meminta agar dalam pembangunan pembangkit tingkat komponen dalam negeri (TKDN) harus dimaksimalkan. "Capaian TKDN disesuaikan dengan

target, tetapi tetap mempertimbangkan aspek kontrak dan aspek kualitas." tegasnya.

Senada dengan itu Menneg BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, periode pembangunan konstruksi pembangkit harus tepat waktu dan tepat anggaran.

Saat ini sebenyak 60 persen komponen utama masih impor, komponen pendukung sebanyak 40 persen dipasok dari dalam negeri. PT Barata. "Jika semua langkah dijalankan sesuai dengan kontrak maka dipastikan dapat menghemat anggaran." tegas Mustafa.

Ia mencontohkan, PLTU Labuan bisa menghemat hingga Rp2 triliun per tahun dibandingkan dengan menggunakan bahanm bakar minyak. Selain batubara, energi murah lainnya adalah gas.(ant/iz)

0 komentar:

Silahkan commment anda!!!