Tuesday, February 17, 2009

0

uniliever dan lingkungan

Posted in

Agenda Kegiatan

Bersahabat Dengan Lingkungan
Sebagai penyedia kebutuhan sehari-hari yang telah bergerak di Indonesia selama 73 tahun, Unilever telah diterima baik di hati masyarakat. Hampir setiap penduduk Indonesia setidaknya menggunakan salah satu produk Unilever untuk dipakai sehari-hari.

Wapres: Tanpa Kemajuan Ekonomi Sulit Pelihara Lingkungan


KCM/Josephus Primus
Gerai Unilever Peduli dalam Pekan Lingkungan Hidup di Balai Sidang Jakarta (JCC). Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla kemajuan ekonomi bukan menjadi landasan untuk merusak lingkungan.

JONGGOL, KOMPAS - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menyatakan bahwa kemajuan ekonomi bukan menjadi landasan untuk merusak lingkungan. Kemajuan ekonomi justru menjadi satu kemutlakan jika kita ingin ikut menjaga dan memelihara lingkungan hidup.

Oleh sebab itu, sulit bagi manusia menjaga dan memelihara lingkungan, tanpa adanya kemajuan ekonomi yang baik dan berkelanjutan. Demikian disampaikan Wapres Kalla saat meresmikan pembukaan Pekan Lingkungan Indonesia 2007 di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/5) sore.

Acara itu berkaitan dengan rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang kali ini bertema,"Iklim Berubah, Waspadalah terhadap Bencana Lingkungan" pada 5 Juni mendatang. Di temani Ibu Mufida Jusuf Kalla, Wapres juga didampingi Menteri Negara Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar, hampir seluruh gubernur provinsi se-Indonesia serta ratusan anak-anak sekolah yang dimobilisasi. Sejumlah pengusaha juga sudah hadir di antara Rahmat Gobel dan putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih alias Mamiek Soeharto.

”Tanpa perekonomian yang baik, tidak ada lingkungan hidup yang berkelanjutan. Kemajuan ekonomi harus ditopang dengan pemeliharaan lingkungan dan bukan perusakan lingkungan,” tandas Wapres. Dengan adanya perubahan iklim di dunia ini, Wapres menambahkan, tidak ada alasan pun bagi umat manusia untuk tidak menjaga dan memelihara lingkungan sekitarnya. Biaya perbaikan atas lingkungan yang rusak ini sekarang, seperti banjir dan longsor, Wapres menyatakan bisa mencapai 10 dollar AS per meter persegi. Padahal, manusia hanya mendapatkan keuntungan 5 dollar AS saja dari menebang hutan.

”Jadi, menjaga lingkungan sekarang ini, bukan hanya dilakukan dengan berceramah saja, akan tetapi harus menentukan dan menjadi regulator. Dalam hal ini, pemerintah tidak lagi hanya mengimbau, akan tetapi harus memerintahkan melalui perangkat aturan dan ketentuan hukum,” lanjut Wapres..

Menurut Wapres, menjaga dan memelihara lingkungan sekarang ini tidak lagi hanya sebatas lingkungan di wilayah tempat tinggal kita saja, akan tetapi menyeluruh dan mendunia. ”Tanggung jawab kita terhadap lingkungan sekarang ini adalah bagaimana menjaga dan menyelamatkan planet tempat tinggal kita. Tidak seperti 30 tahun lalu, hanya sebatas pada lingkungan yang parsial seperti pohon, hutan dan lainnya,” demikian Wapres.

Seusai peresmian Pekan Lingkungan Indonesia, yang berlangsung hingga Minggu (3/6) mendatang, Wapres dan para gubernur menanam pohon khas dari berbagai daerah di Wahana Puspa Daerah. Di tengah hujan rintik, Wapres menyempatkan bermain dengan sejumlah siswa yang mengikuti ”Kemah Hijau”. Di acara kunjungannya yang menjelang magrib itu, Wapres dan rombongan sempat memetik buah belimbing dan langsung dinikmati di lokasi.

0 komentar:

Silahkan commment anda!!!